Tentang Format ITB

FORMAT (Forum Mahasiswa Garut) ITB adalah sekelompok mahasiswa S1 ITB yang berasal dari Garut, mempunyai garis keturunan orang Garut, pernah tinggal, dan mempunyai kepedulian terhadap Garut. Dulunya FORMAT ITB hanya sebuah paguyuban, kemudian resmi menjadi organisasi pada tanggal....

Pesta Pendidikan 2013

Pesta pendidikan adalah rangkaian acara pengenalan bagi siswa SMA yang rutin dilangsungkan oleh FORMAT ITB[...]

Liburan Bersama FORMAT ITB

Setelah Rangkaian acara Pesta Pendidikan 2013, Format ITB mengadakan Tour bersama FORMAT, berlokasi di Batu Karas Pangandaran, para peserta yang merupakan panitia Pesta Pendidikan 2013 mengikuti[...]

If you are going [...]

BIUS ITB, Jaminan Akses Mahasiswa Kurang Mampu terhadap Pendidikan

Dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan akses pendidikan di Perguruan Tinggi yang terbatas untuk mahasiswa kurang mampu, pada tahun 2009 BIUS (Beasiswa ITB untuk Semua) didirikan. BIUS mengajak semua mahasiswa berprestrasi yang kurang mampu untuk dapat kuliah di ITB secara gratis. Pada awal dibentuk, yaitu tahun 2009, kampanye secara besar-besaran disebarkan lewat internet dan media sosial. Kampanye ini bertujuan agar siswa SMA di seluruh wilayah di Indonesia menget[.....]

Mahasiswa Harus Menjadi penemu Hebat

"Banyak contoh di dunia bahwa penemu-penemu itu berasal dari kalangan mahasiswa. Contohnya Microsoft,” kata JK dalam ceramah dengan tema ‘Ramadhan’s Great Metting‘ di Aula Timur kampus ITB, Ahad (14/7). Menurut JK yang kini menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia ( PMI), penemuan tersebut tentunya harus memiliki manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.[...]

Monday, May 28, 2012

Gaya Hidup : 7 Tanaman Yang Ampuh Untuk Atasi Batuk

Inilah 7 Tanaman Yang Ampuh Untuk Atasi Batuk- Batuk barangkali bukan merupakan penyakit, tetapi merupakan gejala terhadap munculnya suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan.
Obat batuk yang biasa digunakan adalah yang mengandung antitusif, dekongestan, ekspektoran atau kombinasi. Sedangkan untuk pengobatan selain obat konvensional juga bisa dengan pengobatan Alami atau herbal.
Berikut beberapa tanaman obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan atau mengatasi batuk:

1. Rimpang Jahe (Zingebris Rhizoma)
Jahe dan sediaannya telah lama digunakan untuk pengobatan gejala flu. Efek tersebut dihubungkan dengan aktivitasnya sebagai imunomodulator. Selain itu beberapa senyawa yang terkandung di dalam Jahe dapat bermanfaat meningkatkan suhu tubuh. Uji klinis pada Jahe lebih banyak digunakan sebagai anti mual dan muntah.

2. Daun Mint (Menthae Folia)
Efek anti batuk: Sebagai ekspektoran. Minyak atsiri menstimulasi mukosa saluran pernafasan; meningkatkan atau mengencerkan sekresi lendir; memberikan rasa dingin; serta menurunkan tegangan permukaan paru-paru sehingga memperbaiki aliran udara yang masuk. Efek lain dari Daun Mint: Sebagai anti mikroba.

3. Rimpang Kencur (Kaemferaie Rhizoma)
Manfaat utama adalah mengatasi gangguan saluran pernafasan. Data efektifitas untuk gangguan pernafasan umumnya masih pada hewan coba. Penggunaan pada aromaterapi: untuk relaksasi, karminatif dan sedative. Penggunaan lain: Kosmetik di kulit. Aktifitas: Etil sinamat, asorelaksasi.

4. Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantii Fructus)
Penggunaan Jeruk Nipis untuk batuk lebih banyak dilakukan secara empiris. Manfaat kandungan Minyak atsiri: Sebagai aroma terapi pada saluran pernafasan. Manfaat kandungan Vitamin C : Dapat dihubungkan dengan aktivitasi munomodulator. Penelitian klinis saat ini untuk ekstrak terstandar (Sineprin) lebih banyak digunakan untuk mengontrol berat badan.

5. Herba Timi (Thymi Herb)
Thymi merupakan salah satu tanaman yang sudah lama digunakan sebagai antibatuk. Efek utama sebagai ekspektoran dan antis pasmodik. Aktivitas ini diduga terkait kandungan Minyak Atsiri (timol dan karvakrol), serta flavonoid. Pemberian minyak thimi secara oral dan intra muscular pada hewan coba, memperlihatkan stimulasi saluran pernapasan. Dalam uji klinik acak tersamar ganda pada 60 pasien keluhan batuk produktif. Penggunaan Sirup Thimi (3x10mL/hari) selama 5 hari, terbukti memberikan efek tidak berbeda nyata dengan bromheksin.

6. Biji Pala (Myristicae Semen)
Kandungan utama Biji Pala adalah minyak Atsiri. Penggunaan Biji Pala yang telah didukung kajian ilmiah adalah sebagai zat penenang dan karminatif. Penelitian pada hewan membuktikan Biji Pala dapat meningkatkan durasi waktu tidur.

7. Akar Manis (Glycyrrhizae Radix)
Akar Manis merupakan bahan baku utama untuk OBH (Obat Batuk Hitam). Perkembangan Obat Batuk Hitam kini dikombinasi dengan obat konvensional. Kandungan utama Akar Manis adalah Glisirisin.


Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2012/05/7-tanaman-yang-ampuh-untuk-atasi-batuk.html

Wednesday, May 23, 2012

Umum : Kuliah Sambil Kerja? Universitas Terbuka Cukup "Ramah"

Banyak hal yang menjadi motivasi seseorang yang untuk melanjutkan pendidikan (formal)nya meskipun telah memiliki pekerjaan. Di antaranya adalah tuntutan yang bersifat administratif yang sampai sekarang masih sering dipergunakan sebagai syarat formal peningkatan karier seseorang. Bukan hanya di institusi pemerintahan, di swasta pun sepertinya masih ada yang memberlakukan sistem ini. Tentu saja bukan melulu motivasi itu saja yang mendasari seseorang ingin kuliah lagi, banyak yang memang memiliki keinginan untuk mengecap ilmu sebanyak-banyaknya. Meningkatkan taraf keilmuannya ataupun memperoleh ilmu/pendidikan di bidang lain yang ia minati.

Bukan hanya selesai pada niat atau keinginan saja, yang pasti untuk kuliah lagi itu membutuhkan biaya tidak sedikit, inilah yang sering menjadi kendala. Ada sih yang memang memiliki “kelebihan” atau “keberuntungan” memperoleh beasiswa, tapi lebih banyak yang tidak berkesempatan mendapatkannya. Sehingga keputusan untuk kuliah sembari bekerja ini secara umum dapat terwujud ketika ada niat, dukungan (keluarga/institusi), waktu, dan tentu saja yang itu tadi, biaya. Ketika semua itu telah memungkinkan, maka pekerja tinggal memilih di mana ia akan berkuliah.

Satu hal yang selama ini sering “tidak dianggap” oleh para pencari ilmu ini adalah bahwa selama ini ada institusi pendidikan tinggi yang patut untuk dijadikan pilihan, yaitu UNIVERSITAS TERBUKA (UT). Paradigma yang sering tertangkap selama ini adalah , UT itu hanyalah sekolah formalitas, sebagian besar mahasiswanya adalah para guru yang dituntut harus S-1. Bahkan banyak candaan yang terkesan “melecehkan” bahwa kuliah di Universitas Terbuka bisa “masuk angin”. Ter…la…lu!

Jika ada di antara Anda yang masih menanamkan anggapan demikian, Saya sarankan untuk meninjau ulang. Karena sebenarnya universitas ini memiliki banyak kelebihan dan kecocokan untuk pekerja, di antaranya adalah :
1. UT berstatus Negeri
2. Hampir seluruh daerah di wilayah RI bisa mengaksesnya.
3. Biaya kuliah bisa dikatakan terjangkau/dapat disesuaikan dengan isi kantong pekerja.
4. Ilmu yang didapat bisa “tak kalah” dengan universitas lain.
UT itu negeri? Iya, tak perlu dijelaskan.

Yang tinggal di pelosok bisa mengaksesnya? Tentu karena perwakilan/ unit yang dinamakan UPBJJ (Unit Pelayanan Belajar Jarak Jauh) hampir di tiap kota-kota (besar) ada.

Biaya kuliah bisa dikatakan “terjangkau” karena selain tidak terlalu mahal seperti Universitas “mainstream”, polanya bisa disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa. Jadi begini, di UT itu biaya yang dikeluarkan adalah biaya registrasi (pendaftaran), biaya semesteran, biaya SKS sesuai mata kuliah yang diambil di semester itu (mahasiswanya sendiri yang mengaturnya, berapa SKS/mata kuliah yang ingin dia ambil), dan pembelian buku/modul kuliah (tak wajib). Tak mahal kok, kalau tak percaya cari saja informasi yang lebih lengkap ke www.ut.ac.id. Untuk jenjang S-2 pun tidak terlalu mahal, meskipun tentu harus menabung dulu untuk biaya registrasinya.

Yang terpenting, untuk bisa “sukses” kuliah di UT adalah “semangat” belajar mahasiswanya. Karena sistem pendidikan di sana dengan kalimat yang mudah adalah “belajar secara mandiri”. Anda bisa mengatur jam belajar sendiri di rumah, membaca modul, belajar berkelompok, ataupun bertutorial pada rekan yang dianggap berilmu dan memanfaatkan tutorial yang disediakan oleh universitas ini baik offline ataupun online. Banyak cara untuk belajar kan? Bahkan dengan pola belajar mandiri ini ilmu yang anda serap kemungkinan akan lebih tertanam. Yang jelas, ketika tiba waktunya ujian (biasanya hari minggu) Anda harus bisa menyelesaikannya.

Memang, mendisiplinkan diri itu tak mudah, maka itu banyak yang “menyerah” atau “gagal” menyelesaikan kuliah di sana. So, kalau Anda merasa mampu, bersemangat mencari ilmu serta berdisiplin diri namun kemampuan kantong pas-pasan, Universitas negeri yang satu ini cukup “ramah” untuk bisa menjadi alternatif pilihan. Anda bisa lulus dari UT? Hebat, apalagi jika IP-nya bisa mencapai 3 koma, jempol!

Apa sih yang ingin didapat dari kuliah sambil bekerja? Ilmunya kan? Kuliah di Universitas hebat kalau motivasi belajarnya nggak hebat juga percuma, buang biaya. Nah, jika fakultas yang Anda jadikan tujuan bukan fakultas yang spesifik (Teknik, Seni, dan lain-lain), tak salah untuk meliriknya.
Ilmu bisa dari mana-mana. Salam pembelajar.

Sumber : Chris Suryo, http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/23/kerja-sambil-kuliah-universitas-terbuka-cukup-"ramah"

Umum : Efektivitas Minggu Tenang

Di Perguruan Tinggi lazim ada break selama seminggu yang diperuntukkan untuk menenangkan kegiatan akademik sebelum ujian semester berlangsung. Waktu break tersebut umumnya disebut dengan Minggu Tenang. Selama Minggu Tenang mahasiswa diberi kesempatan untuk menggali kembali materi kuliah selama satu semester. Namun, faktanya tidak jarang beberapa mahasiswa justru menghabiskan waktu Minggu Tenang untuk melakukan aktivitas yang kurang produktif seperti bersantai-santai di rumah, full liburan dan atau menghentikan sama sekali budaya akademisnya (membaca, menulis dan diskusi). Hal tersebut mengakibatkan Minggu Tenang menjadi kurang efektif.

Pada hakekatnya Minggu Tenang dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa guna merefresh diri agar tenaga dan pikiran segar kembali sehingga mahasiswa menjadi lebih siap untuk menjalani ujian semester. Minggu Tenang juga dapat menjadi sebuah space untuk merefleksi pencapaian diri selama satu semester di Perguruan Tinggi. Hasil refleksi yang terlihat pada diri dapat dijadikan acuan mahasiswa untuk mengambil segala sesuatu yang baik dari semester sebelumnya dan mengambil langkah yang lebih baik untuk semester berikutnya. Untuk itu tidak menjadi soal manakala pada Minggu Tenang digunakan untuk berlibur oleh mahasiswa namun dengan tetap tidak menghentikan sama sekali budaya akademis dalam kesehariannya.

Agar Minggu Tenang dapat berlangsung efektif bagi mahasiswa ada beberapa opsi yang dapat ditempuh diantaranya. Pertama, selesaikan terlebih dahulu tugas pribadi dan tugas kuliah yang masih ada. Kedua, bagi mahasiswa yang kembali ke kampung halaman agar sekalian membawa materi kuliah yang akan di ujiankan.

Dengan begitu ketika di daerah asal dalam belajar tidak terhalang oleh ketiadaan materi kuliah yang tertinggal di indekos atau asrama. Harapannya mahasiswa lebih bijak dalam menggunakan waktu Minggu Tenang seefektif mungkin karena sejatinya Minggu Tenang bukan merupakan masa libur. Wallahu’alam.

Sumber : Sidek Ahmad, Koran Harian Jogja Edisi 23 Mei 2012

Renungan : Saya Takut Hidup Di Jakarta !

Saat melakukan browsing, tiba-tiba saya membaca sebuah artikel menarik. Artikel ini bercerita tentang pengalaman hidup seseorang di Jakarta. Singkat cerita esensi utama yang ingin disampaikan adalah mengenai hilangnya identitas bangsa Indonesia yang "Ramah", penulis artikel tersebut mengungkapkan bahwa telah terjadi degradasi moral yang menyebabkan hilangnya sifat ramah ini. Degradasi ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia kebanyakan menjadi orang yang suka bentrok dengan sesamanya. Mari kita simak cerita dari saudara Budiman Hakim berikut ini.

(Jakarta, April 2012)
Benarkah Negeri ini bangsa yang ramah tamah? Dulu iya mungkin, tapi sekarang? Liat aja berita di TV, isinya cuma bentrok, rusuh, amuk dan tawuran. Saya kadang suka sengaja ga mau liat berita untuk beberapa waktu sebab enerji negatif dari berita kerusuhan selalu membuat saya depresi.

Saya jauh lebih suka nonton Kick Andy di Metro TV. Program ini memberi enerji positif sekaligus mengingatkan kita bahwa ternyata masih ada loh orang baik di negeri ini.  Acara seperti ini harusnya diperbanyak karena berfungsi sebagai balance terhadap berita-berita kisruh yang membuat kita muak dan capek hati ngedengernya.


Sayangnya, walau berenti ngeliat berita, hidup kita belum tentu menjadi lebih tenang. Ke mana pun kita pergi, kita harus waspada. Bukan sekali dua kali saya terjebak berjam-jam dalam kemacetan luar biasa gara-gara ada demo.


Pernah juga saya lagi asyik di kafe, tau-tau ada ormas islam menyerang dan menghancurkan isi kafe sambil berteriak-teriak, “Allahu Akbar!” Untunglah saya diam-diam berhasil menyelinap dan pergi dari tempat itu tanpa kurang suatu apapun.


Yang terakhir, saya kejebak di antara tawuran anak-anak SMA yang mengakibatkan mobil saya penyok-penyok akibat lemparan batu. Buset deh! Mana mobil saya ga diasuransi pula. Alhamdulillah sampe sekarang saya belum pernah ketemu sama gank motor….jangan sampe deh!
 

Dulu saya kira, masyarakat kita cuma sok jagoan kalo mereka lagi berkelompok, tapi ternyata pikiran saya salah. Ceritanya begini:

Peristiwa 1.
Setelah makan siang di restoran di bilangan Sudirman, saya jalan kaki pulang ke kantor bersama seorang temen sekantor. Kami memutuskan untuk jalan kaki karena selain tempatnya ga terlalu jauh, jam makan siang di Jalan Jenderal Sudirman selalu macetnya parah.


Nah, lagi asyik-asyiknya jalan sambil ngobrol ngalor ngidul, tiba-tba terdengar klakson motor kenceng banget di belakang kami. Karena merasa aman sudah berjalan di trotoar, kami ga ambil pusing dengan suara klakson itu. Sekonyong-konyong suara klakson dan gas ditekan sangat kenceng sudah berada beberapa senti di belakang kami.


“Wooi!!! Minggir! Mau mati lo?!!! teriak si pengendara motor.
Rupanya karena terlalu macet, banyak motor naik ke atas trotoar untuk mencari jalan. Karena ga merasa bersalah, kami pura-pura ga denger dan juga ga mau minggir. Begitu juga para pejalan kaki yang lain. Dan apa yang terjadi?
Brak! Pengendara motor itu tiba-tiba menghantamkan helmya ke punggung saya keras banget. Saya tentu saja marah bukan main dan menghampiri pengendara motor tersebut.
“Heh ngapain lo mukul gue?” bentak saya.
“Kenapa lo ga minggir? Lo mau mampus ya? Udah tau gue mau lewat.” Habis bekata begitu dia memasang posisi berantem dengan helm sebagai senjata.
“Eh Tong, ini trotoar. Lo udah salah kenapa malah lo yang marah?” Saya bales membentak.
“Lo kan liat jalanan macet. Ngalah dikit dong sama motor yang mau lewat.” Dia malah ngebalas lebih galak lagi.
“Hei Tong. Yang namanya trotoar itu buat pejalan kaki, sana lo balik lagi ke jalan.” sahut saya kesel banget.
 

“Lo mau jadi jagoan ya? Lo ga tau siapa gue ya?” Orang itu semakin murka dan mendorong tubuh saya, tapi kali ini saya udah siap. Saya ngeles ke samping lalu balas ngedorong badannya. Si pengendara motor terhuyung lalu menyerang lagi dengan helmnya. Dan ga lama kemudian terjadilah perkelahian di atara kami.

Beberapa orang dari kerumunan berusaha memisahkan kami. Dan ga lama kemudian ada polisi dateng dan turut membantu memisahkan kami. setelah suasana reda, polisi menanyakan penyebab perkelahian pada semua orang. Setelah itu dia menghampiri si pengendara motor.
 

“Kamu yang salah!” hardik Si Polisi, “Udah tau trotoar buat pejalan kaki, kamu bisa saya tilang tau?”
“Silakan kalo mau tilang tapi bapak juga harus menilang mereka semua.” kata Si Pengendara motor seraya menunjuk puluhan motor yang juga ada di atas trotoar.


Si Polisi keliatan kebingungan.
“Jangan main-main sama saya. saya ini pengacara!!” kata orang itu lagi menggeretak Si Polisi.
Lucunya bukannya menindak orang itu,  Si Polisi malah nyamperin saya, “Kamu yang salah. Kenapa kamu ga membiarkan orang lain lewat?”
Lah? Gimana sih ini polisi? Bukannya polisi yang bikin peraturan berlalu-lintas? Saya yang ga ngelanggar aturan kok ikut-ikutan disalahin?
“Loh bukannya Bapak yang bilang tadi kalo trotoar buat pejalan kaki?”
“Iya betul tapi kalo kamu ngalah sedikit, keributan ini tidak perlu terjadi. Jadi kamu yang menyebabkan keributan.” sahut polisi ini lagi.
Sontoloyo! Kalo penegakan hukum harus diselipin sama kompromi ya pantes aja hukum ga jalan. Pantes aja orang ga takut melanggar peraturan dan undang-undang.


Peristiwa 2.
Kali ini peristiwanya terjadi hari minggu. Saya mau berkunjung ke rumah temen saya di daerah Kebayoran Lama. Letaknya cukup mudah dicapai, ditambah hari minggu pula, jadinya perjalanan dapat ditempuh sangat cepat. Nah, ketika saya mau belok ke jalan satu arah, saya langsung belok tanpa menginjak rem.
 

Ciiiiit!!!!Astaghfirullah! Ampir aja saya nabrak mobil yang datang frontal ke arah saya. Gimana nih orang? Jalan satu arah kok dilabrak seenaknya? Dan yang lebih aneh lagi, dia ngelakson saya sambil tangannya mengibas-ngibas nyuruh saya minggir. Saya bales aja ngelakson sambil ngibas-ngibasin tangan juga nyuruh dia yang minggir. Karena sama-sama ngelakson, bisinglah daerah itu dengan klakson kami berdua. 

Capek ngadu klakson, akhirnya saya ke luar dari mobil dan menghampiri mobil tersebut. Ternyata pengemudinya masih muda banget, usianya sekitar 25 tahun kira-kira. Orang itu juga ke luar dari mobilnya sambil menenteng stick softball. Ga tau deh buat apa, buat ngegetok kepala saya kali.
“Mas, jalan ini satu arah, kalo mau ke jalan besar, mundur dikit terus belok di jalan yang sebelah sana.” kata saya dengan suara halus.
“Jalan ini kan cukup buat dua mobil, lo kan bisa minggir dikit supaya gue lewat.” sahut orang itu dengan suara keras.
“Ngapain gue minggir? Ini kan jalan satu arah?” jawab saya ga mau kalah karena merasa benar.
 

“Eh, gue anak kampung sini. Lo mau minggir atau gue ancurin mobil lo! Minggir ga?!!!” katanya mengancam sambil mengayun-ayunkan stick softballnya.
“Oh silakan kalo mau ngancurin mobil.” tukas saya sambil mundur dan memberi jalan buat dia menghantam mobil saya.
 

Ngeliat sikap saya, anak itu semakin emosi. Dia terus memaki-maki dengan suara memekakan telinga, sementara saya cuma menatap matanya sambil menulikan telinga,
Saking kencengnya teriakan anak itu, penduduk sekitar pada ke luar rumah dan mencari tahu apa yang terjadi. Dan bener loh, ternyata dia orang sini, buktinya semua orang pada mengenal dia. Ngeliat banyak tetangganya dateng, orang bertongkat softball itu makin mendapat angin.
 

“Liat nih orang sekampung udah pada dateng. Lo mau minggir apa gue ancurin mobil lo?” katanya sambil melemparkan senyum kemenangan.
“Silakan ancurin.” kata saya mempersilakan orang itu.
“Anjing lo!!! OK mobil lo gue ancurin sekarang juga.” teriaknya sambil berlari dengan beringas menghampiri mobil saya. Stick softball diangkat tinggi siap menghantam.
“Tunggu…tunggu…tunggu..!!!” Kerumunan orang juga berlari dan mencegah perbuatannya.
Orang itu terus berteriak-teriak memaki saya, untungnya penduduk terus memegangi sehingga selamatlah mobil saya dari mara bahaya.
 

Suasana makin tegang, beberapa orang menghampiri dan meminta saya meminggirkan mobil agar anak itu bisa lewat. Ada yang caranya membujuk dengan suara manis, ada yang mengancam dan ada pula yang netral. Tapi saya ga bergeming. Saya bingung bukan main! Kenapa ga ada satupun orang yang nyuruh anak itu mundur? Kan saya ga salah? Kan jalan ini satu jalur, kenapa saya yang harus mengalah? aneh banget kan?
Ga lama kemudian, seorang ibu mendatangi saya, “Dik, boleh ga ibu minta tolong minggirin mobil kamu?”
“Ibu siapa?” tanya saya.
“Saya isteri ketua RT, saya ga mau ada keributan di kampung saya.”
“Saya juga ga mau bikin ribut kok Bu.”
“Nah, kalau memang begitu, boleh ga kamu minggirin sedikit mobilnya supaya anak itu bisa lewat?”
“Kenapa Ibu ga minta dia yang mundur? Kan jalan ini satu jalur?” jawab saya bersikukuh.
“Saya udah minta dia mundur tapi ga mau. Maklum anak muda kan emosian…”
“Jadi karena dia emosian, saya harus mengalah?” tanya saya dengan halus.
“Saya minta kamu mundur bukan karena dia emosian, tapi karena saya merasa kamu lebih tua dan tentunya juga lebih bijak.”
“Maaf Bu, saya belum punya alasan yang tepat buat mengalah. Jalan ini satu arah. Ibu tau kan?”
 

Si Ibu menghela napas panjang. Dia ga ngomong apa-apa lagi tapi juga ga pergi dari hadapan saya. Dia cuma merenung seperti orang lagi berpikir keras. Beberapa orang mencoba untuk membujuk anak itu tapi makhluk keras kepala itu tetap ga mau mundur.
“Sampai kapan kamu mau bertahan di sini? Kenapa masalah mudah kamu persulit sedemikian rupa?” Si Ibu menatap saya dengan tajam.
“Minggir sedikitlah Nak. Ibu minta tolong…” kata Bu RT lagi. Kalimatnya memelas tapi cara mengucapkannya tegas tanpa nada memohon.


Sekarang saya yang menghela napas panjang lalu berucap dengan lirih, “Baiklah, saya akan minggirin mobil saya. Maaf, saya udah nyusahin Ibu.”
“Terimakasih ya Nak. Ibu sangat menghargai…” sahut Si ibu.
Setelah minggirin mobil, anak itu lewat. Sebelum lewat, sempet-sempetnya dia berenti di samping mobil saya dan berteriak, “Kalo ketemu lagi, bukan cuma mobil, tapi elonya juga gue ancurin!”
Saya cuma tersenyum lalu meninggalkan tempat itu.


Peristiwa 3
Kali ini yang dapet masalah bukan saya. Tapi saya ngeliat sendiri peristiwanya dari dekat. Saya baru pulang makan malam di Restoran Nasi Goreng Kemang sama seorang temen. Pulangnya saya berenti di lampu merah yang menghadap ke arah McDonald. Di paling depan ada beberapa motor yang keliatannya merupakan satu rombongan, lalu di belakangnya sebuah mobil APV warna hitam dan mobil saya tepat setelah APV tadi.
Ketika lampu hijau menyala, motor-motor yang ada di paling depan tidak juga beranjak. Kayaknya para pengendara itu terlalu asyik ngobrol satu sama lain. Setelah menunggu beberapa detik, supir APV jadi kurang sabaran dan langsung ngelakson berkali-kali. Dan apa yang tejadi?


Bukannya beranjak dari situ, para pengendara motor malah murka. Mereka menyetandard motornya di tengah jalan lalu sekitar 8 orang melepaskan helmnya. Selanjutnya terdengar suara Brak…bruk…brak…bruk!!!!


Seperti adegan di film-film Hollywood, rombongan anak muda itu menghantam mobil APV dengan ganas. Mobil malang itu penyok-penyok dan semua lampu depan dan belakang hancur berantakan. Pengemudinya ketakutan bukan main sehingga memutuskan untuk tetap tinggal di dalam mobil.


Puas menghancurkan mobil, semua anak muda itu kembali ke motornya dan meninggalkan tempat itu bagai jagoan di film-film koboy. Astaghfirullah!
Wahai Jakarta…ada apa denganmu? kenapa saya hampir ga mengenalimu lagi? Kenapa bangsa kita berubah drastis dari bangsa yang ramah tamah menjadi bangsa yang sangat pemarah?


Di negeri ini, setan pengadu domba mengintai di mana-mana. Ricuh di istana, kisruh di dalam dan di luar gedung DPR, tawuran di jalan-jalan, perang di Pilkada, perkelahian massal di lapangan sepakbola…hadoh!


Di mana kalian pernah merasa aman? Tiap bepergian ke luar rumah maut mengintai. Pesawat jatuh, kapal laut tenggelam, kereta api terguling, bis masuk jurang, perampokan di taxi, pemerkosaan di angkot. Bahkan jalan kaki di trotoar pun kita bisa mati diterjang mobil yang dikendarai pengemudi mabuk.


Negeri ini udah terlalu kacau. Saya kira perlu campur tangan Allah untuk memperbaiki negeri yang sudah amburadul ini.  Sejak semua peristiwa itu saya mencoba mendekatkan diri pada Allah. Saya jadi lebih sering ke mesjid, bukan cuma sholat jumat tapi juga waktu sholat yang lainnya.


Tiap berada di mesjid saya selalu berdoa agar bangsa kita menjadi lebih baik. Barangkali mesjid adalah satu-satunya tempat yang paling aman. Sepreman apapun seseorang, pastilah dia minimal akan bersikap baik di rumah Allah, begitulah pikiran saya.
Saya seneng banget  kalo para khatib pas sholat jumat juga membahas dan mengupas keadaan negeri yang udah mendekati chaos ini. Khutbah biasanya diakhiri dengan doa bersama. Bagus kan? Kalo berdoa ramai-ramai katanya akan lebih makbul. Insya Allah.
Nah saat itu saya sedang mendengarkan khutbah di mesjid Al Ikhlas di daerah Senopati, saya cukup antusias karena materinya cukup menarik. Pengetahuan khatib ini lumayan tinggi, analisanya cukup tajam bahkan dia juga menawarkan solusi-solusi agar negeri ini aman tenteram.


Sayangnya 3 orang yang ada di samping kanan berisik banget. Mereka ngobrol dengan suara keras. Karena sudah sangat terganggu saya mencoba menegur mereka.
“Maap Mas-mas, boleh ga suaranya dikecilin? Saya lagi denger khutbah nih. Maap ya sebelumnya.”


Ketiganya menatap saya dengan pandangan aneh tapi mereka mau juga memelankan suaranya. Alhamdulillah. Saya pun larut dalam khutbah dan melupakan ketiga orang itu sampai selesai sholat jumat.
Dalam perjalanan ke mobil, tiba-tiba ketiga orang tadi menghampiri saya, “Heh Mas, tunggu sebentar.”
“Iya kenapa ya? Ada yang bisa saya bantu?” tanya saya dengan suara ramah.
“Lo yang nyuruh kita diem di mesjid tadi kan?”
“Bukan nyuruh tapi mengimbau. Lagipula menurut ajaran islam, pas khutbah memang ga boleh ngomong.” kata saya.
“Eh nyet! Itu kan bukan mesjid lo? Gue mau ngomong apa kagak kan itu urusan gue? Lo mau berantem?” Tiba-tiba salah seorang membentak.
“Gue kemari mau sholat, bukan berantem.” sahut saya mulai kesel.
“Oh mau sholat? Kalo gue mah mau berantem,” Abis ngomong gitu, salah seorang memukul, tapi saya udah siap dan menghindar.


Ngeliat rekannya menyerang, dua yang lain tiba-tiba juga ikut menerjang. Perkelahian satu lawan tiga tentu saja membuat saya kewalahan, tapi untung tukang parkir mesjid langsung membantu. Bertahun-tahun, saya selalu sholat di mesjid ini dan selalu parkir di ujung taman sehingga saya udah cukup berteman dengan tukang parkir itu.


Mendapat tenaga bantuan membuat saya ga terlalu terdesak. Dan yang lebih mujur lagi, ngeliat tukang parkir ribut, temen-temen sesama tukang parkir langsung solider dan membantu menghajar ketiga anak tadi.


Alhamdulillah…jemaah jumat yang masih banyak keluar dari mesjid menyelamatkan ketiga pecundang tersebut. Mereka digelandang ke mobilnya dan dipaksa meninggalkan tempat itu.


Saya masih bengong dan ga habis pikir. Masya Allah! Apa yang salah dengan negeri ini? Masa abis sholat ngajak orang berantem sih? Di mana-mana kisruh, di mana-mana rusuh, di mana-mana tawuran. Bahkan rumah Tuhan pun ternyata tidak terasa aman. Astaghfirullah… Kalo keadaan begini terus-menerus, terus terang; Saya takut hidup di Jakarta.



Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2012/04/27/saya-takut-hidup-di-jakarta

Thursday, May 17, 2012

Gaya Hidup : Nutrisi Anti-Galau

Makanan tidak hanya dapat mengenyangkan perut dan memuaskan rasa lapar, tetapi juga bisa mempengaruhi suasana hati. Rasa senang, bahagia, sedih dan galau bisa berpengaruh dari apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh. Makanan tertentu dapat membuat Anda bahagia dan mengusir galau.

Makanan dapat mempengaruhi mood atau suasana hati seseorang, tergantung bagaimana Anda menggunakannya. Ada makanan tertentu yang akan menambah positif pikiran, sementara ada pula yang menyebabkan efek sebaliknya.


Makanan yang berasal dari gula dan pati biasanya akan dapat meningkatkan suasana hati karena mampu melepaskan serotonin yang berasal dari triptofan (asam amino). Hormon ini dapat mengurangi depresi.


Berikut 5 makanan yang dapat mengusir perasaan galau dan membuat Anda bahagia, seperti dilansir Geniusbeauty, Selasa (6/3/2012):


1. Ikan melindungi dari depresi


Studi telah menunjukkan bahwa orang yang hidup di negara dengan ikan adalah bagian integral dari diet, memiliki tingkat terendah depresi, gangguan bipolar, depresi pasca-melahirkan dan gangguan afektif musiman.



Hal ini karena ikan banyak mengandung asam lemak omega-3. Studi yang dilakukan pada tahun 2008, menunjukkan bahwa pengobatan depresi dengan minyak ikan bisa sama efektifnya dengan obat Prozacpopuler yang di seluruh dunia.


2. Tomat melawan depresi


Senyawa yang disebut lycopene tidak hanya bertanggung jawab untuk warna merah dari tomat, tetapi juga meningkatkan suasana hati, mencegah pembentukan senyawa peradangan di otak yang berkaitan dengan depresi.


Tomat mengandung zat peningkat mood lain, seperti asam folat, magnesium, besi dan vitamin B6, yang penting untuk produksi zat neurotransmiter otak, seperti serotonin, dopamin dan norepinefrin.



3. Buah bit merah sebagai antidepresan


Buah bit adalah sumber vitamin B, yang dibutuhkan oleh otak untuk fungsi yang baik dari memori, humor yang baik, kemampuan untuk dengan cepat menemukan informasi dan memprosesnya. Buah bit juga mengandung betaine, suatu senyawa yang otak gunakan untuk membuat antidepresan alami.





4. Cabai dan bawang putih yang memproduksi endorfin


Cabai menghasilkan panas karena capsaicin yang terkandung di dalamnya. Dengan reaksi lemak molekul dalam darah, otak memproduksi endorfin (senyawa alami yang memiliki efek menenangkan).


Selain itu, bawang putih juga mengandung sejumlah besar kromium, yang mempengaruhi regulasi serotonin, yang dikenal sebagai zat kimia 'bahagia'.




5. Madu memberikan tenaga


Berbeda dengan gula yang tidak berguna dan bahkan berbahaya, madu mengandung vitamin B, asam folat, zat besi, mangan dan 181 senyawa biologis aktif yang berbeda, seperti quercetin dan asam caffeic, yang dapat meningkatkan produksi energi di otak.


 

Sumber : http://www.klikunic.com/2012/05/ini-dia-nutrisi-nutrisi-pengusir-galau.html#ixzz1v5LZEeH

Wednesday, May 16, 2012

Gaya Hidup : Memaksimalkan Kerja Otak


Selama Bertahun-tahun para peneliti mencari cara untuk memaksimalkan kinerja otak, ada yang maneliti dari segi makanan, dari segi aktivitas, dan dari sudut pandang lainnya. Sekarang, salah satu implementasi dari hasil penelitian tersebut adalah dengan adanya mind gym(Olah Raga Otak), sekurang-kurangnya olah raga otak ini dilakukan dengan membiasakan 10 hal berikut, diantaranya :

1. Membiasakan menulis dengan tangan yang tidak dominan
          Melakukan hal yang tidak dominan akan menyeimbangkan kinerja otak kanan dan kiri, untuk orang kebanyakan, menulis dengan tangan kanan adalah suatu hal biasa, maka untuk melatih otaknya mereka harus membiasakan menggunakan tangan kiri saat menulis, begitu juga untuk orang yang dominan menggunakan  tangan kiri untuk menulis, mereka harus membiasakan menggunakan tangan kanan. Prosesnya memang tidak semudah teorinya, tetapi kesulitan tersebut muncul untuk meningkatkan kemampuan otak. Menurut ahli syaraf dari Institut Franklin, ketika menggunakan bagian yang tidak dominan, otak kita akan menyambungkan dan membentuk jalinan syaraf baru sehingga koordinasi antar belahan otak pun akan semakin baik.



2. Selalu membaca setiap hari
          Membaca akan meningkatkan kemampuan untuk menganalisis dan mengkritisi suatu permasalahan, selain itu membaca juga akan meningkatkan suatu cadangan kognisi seseorang sehingga kemungkinan untuk mengalami dementia sangatlah kecil. Membaca ini sama pentingnya dengan menulis. Dalam konteks untuk mempertajam kemampuan otak, jenis bacaan yang kita baca tidak harus bacaan yang berbobot seperti jurnal ilmiah, walaupun hanya komik atau majalah itu sudah membuat cadangan kognisi seseorang meningkat.

3. Mempelajari Bahasa Asing
          Di dunia ini tidak kurang dari 6000 bahasa, tidak rugi juga kalau kita mempelajari beberapa bahasa asing yang diminati, selain meningkatkan kualitas diri(menambah skill) mempelajari bahasa asing juga merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kesegaran otak, dengan mempelajari bahasa asing kita sudah mengaktifkan bagisn otak yang sedang hibernasi , setelah bagian otak ini aktif tentu saja koneksi antar bagian akan semakin baik.














4. Senantiasa berolah raga teratur
          Olah raga juga berhubungan dengan peningkatan kemampuan otak. Saat kita berolah raga banyak lemak dan kolesterol yang terbakar sehingga aliran darah menuju otak menjadi lancar, selain itu saat kita berolah raga, konsentrasi dan  perhatian sehingga otak tetap siaga untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Olah raga juga memperkuat kemampuan otot sehingga kita mendapatkan berbagai kemudahan khususnya yang berhubungan dengan angkat-mengangkat beban.






 
5. Bermain Puzzle
          Puzzle merupakan suatu permainan sederhana dengan mengatur orientasi suatu objek agar bisa berpasangan dengan objek lainnya. Kelebihan dari bermain puzzle ini adalah mengantarkan otak kiri untuk senantiasa aktif dalam mencocokan bentuk yang ada dalam puzzle. Permainan puzzle ini tergolong murah dan khasiatnya dalam mengaktifkan otak kiri sudah tidak diragukan lagi.


6. Bermain Game Strategi
          Game strategi yang paling luas dikenal sejak lama adalah catur dan monopoli, game strategi ini meningkatkan kemampuan untuk menganalisis dan memprediksi kemungkinan yang terjadi. Dalam proses menganalisis dan memprediksi ini otak terus bekerja sehingga lama kelamaan kemampuan otak akan meningkan sedikit demi sedikit. Selain catur dan monopoli, game komputer seperti Age of Empire, Red Alert, Warcraft, dan lainnya juga merupakan game yang memerlukan konsentrasi dan strategi yang matang sehingga otak akan mencari ide-ide kreatif untuk menyelesaikan game tersebut.


7. Mendengarkan musik
          Musik sudah digunakan sebagai suatu media untuk memaksimalkan kerja otak sejak dulu, ada yang bilang kalau ingin anaknya lahir pintar berikan musik klasik saat bayi masih dalam kandungan, fakta ini sudah dibuktikan oleh para ilmuwan. Sekarang music sebagai aktivasi otak juga sudah banyak diterapkan di berbagai Negara. Cara yang lebih baik lagi adalah dengan mengaktifkan dua indera sekaligus, seperti mencium harumnya makanan atau bunga sambil mendengarkan music, itu akan memaksimalkan kinerja syaraf-syaraf di otak.


8. Buat Rutinitas baru
          Mengubah rutinitas baru memiliki efek mekanisme yang sama dengan mempelajari bahasa baru. Dengan membuat rutinitas baru, bagian otak yang tidak aktif akan mulai aktif dan berkembang. Salah satu contoh aktivitas baru adalah mandi sambil menutup mata atau mengatur posisi tempat kerja yang berbeda.


9. Tantang Otak untuk membuat hobi baru
          Dengan mempelajari hobi baru seperti memainkan alat music, otak akan tertantang dan melakukan adaptasi untuk menerima hal baru, adaptasi ini dilakukan dengan membuat sinapsis saraf baru untuk hobi baru yang akan dikembangkan. 


10. Bersosialisasilah dengan sesama
          Kehidupan sosial memberikan keuntungan juga bagi otak, dengan  bersosialisasi seperti berbagai cerita, saling mengunjungi , dan banyak aktivitas lain otak akan terus memproses setiap informas yang kita dapat. Menurut peneliti dari Rush University orang yang bersosialisasi cenderung lebih resisten terhadap penyakit Alzheimer.
          Seluruh komponen tersebut adalah kebiasaan yang harus dibuat oleh seseorang, bukan suatu proses spontan melainkan kontinu, dengan keseriusan untuk menerapkannya diharapkan kemampuan otak bisa menjadi lebih tajam dari waktu ke waktu. (Fahri/Kominfo)
         

Profil : Sekolah Farmasi (SF) - ITB



    Sekolah Farmasi ITB didirikan pada 6 Oktober 1947, dengan nama Departemen Farmasi, di bawah fakultas yang bernama Faculteit voor Wiskunde and Natuurwetenschapen. Saat itu, fakultas ini merupakan bagian dari Univertitas Indonesia. Pada tanggal 1 Februari 1949, fakultas ini diubah menjadi Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Alam (FIPIA), namun tetap berada di bawah Universitas Indonesia. Struktur organisasi Departemen Farmasi sangat sederhana, hanya satu orang yang bertanggungjawab untuk mengatur departemen, namun sejak 1959, organisasi berkembang dan seorang sekretaris diangkat untuk membantu ketua departemen.

    Pada tahun 1953 untuk pertama kalinya, warga negara Indonesia, Prof. dr. Rd Mhd Djuhana Wiradikarta, menjadi dekan of FIPIA, salah satu staf akademik di Departemen Farmasi, sampai tahun 1959. Pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan FIPIA digabung menjadi sebuah institusi baru, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Departemen Farmasi menjadi bagian dari Departemen Kimia dan Biologi sampai tahun 1961. Setelah perubahan organisasi pada tahun 1973, Departemen Farmasi menjadi bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

    Hingga tahun 1987, Departemen Farmasi terdiri dari 5 bagian keilmuan, yaitu Kimia Farmasi, Formulasi, Biologi Farmasi, Farmakologi, dan Ilmu Dasar dan Ilmu Tambahan. Tiap-tiap bagian merupakan ilmu yang berhubungan, atau kelompok keilmuan dan terapan di bidang farmasi. Bagian-bagian ini meliputi teori, praktek, dan penelitian. Pada tiap bagian ada beberapa mata kuliah yang dibimbing oleh seorang staf sebagai kepala bagian yang bertanggungjawab untuk mengatur dan mengembangkan bagiannya dalam kuliah yang diberikan, praktek di laboratorium, dan mengatur proyek penelitian. Setiap laboratorium diatur dan diawasi oleh kepala laboratorium, dan setiap staf di departemen punya tanggung jawab masing-masing dalam memberikan kuliah, mendampingi praktikum, dan membimbing proyek penelitian mahasiswa. Organisasi akademik ini perlahan berkembang dan meningkat, dan sekarang sekolah mempunyai 5 Kelompok Keilmuan, yaitu Farmasetika, Farmakokimia, Farmakologi, Farmasi Klinik serta Biologi Farmasi dan Olahraga.

    Di awal tahun 1947, mahasiswa yang diterima di Departemen Farmasi merupakan lulusan sekolah kelas B, seperti HBS, AMS, VHO atau sekolah menengah. Bahasa yang digunakan dalam perkuliahan adalah Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris. Lama studi 5,5 tahun, terdiri dari 3 tahun tahap Sarjana Muda dan 2,5 tahun tahap Sarjana (S-1). Lulusannya mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan lanjut (S-3) jika telah mengerjakan sedikitnya 1 subyek (mata kuliah) besar (hoofdvak) dan 2 subyek kecil (bijvak). Sebagai contoh, subyek besar adalah kimia, dan subyek kecil adalah botani, kehewanan, dan fisika. Kurikulum belum terstruktur dengan baik dan tidak ada batasan lama studi. Mulai tahun 1951, beberapa subyek telah ditambahkan ke dalam kurikulum sesuai dengan kebutuhan sistem pendidikan.

   Karena keberadaan apoteker di Indonesia kurang memuaskan, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional RI mengeluarkan peraturan lama studi farmasi di perguruan tinggi, yaitu 4 tahun, yang terdiri dari 1 tahun tahap persiapan, 1 tahun pendidikan calon farmasis, dan 2 tahun pendidikan farmasi.

    Pada tahun 1960, lama pendidikan farmasi berubah menjadi 6 tahun, yaitu 5 tahun pendidikan sarjana dan 1 tahun pendidikan profesi. Kurikulumnya diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan sistem pendidikan. Beberapa mata kuliah baru dimasukkan ke dalam kurikulum, seperti Bahasa Inggris, Pendidikan Militer, Ilmu Resep, dan lain-lain.

    Pada tahun 1973, ada perkembangan yang signifikan di ITB. Semua mahasiswa baru dimasukkan ke dalam Tahap Persiapan Bersama (TPB), mereka tidak dapat mendapatkan pendidikan di departemen manapun hingga mereka lulus TPB. Pada saat ini berlaku sistem kredit semester (SKS). Mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang diinginkan dengan jumlah maksimum 24 SKS per semester. Sistem ini memudahkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya sendiri selama menyelesaikan pendidikan. Kemudian, kurikulum diubah setiap 5 tahun, disusun berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum tahun 2008.

    Selain Program Sarjana, sekarang Sekolah Farmasi menyediakan Program Magister dan Program Doktoral. Ada 8 jalur pilihan untuk Program Magister dan Doktoral, yaitu Farmasi Analisis, Kimia Medisinal, Teknologi Farmasi, Biofarmasi, Farmakognosi-Fitokimia, Farmakologi-Toksikologi, Analisis dan Keamanan Makanan, dan Farmasi Rumah Sakit. Sekolah farmasi juga membuka program pendidikan profesi yang bergelar apoteker dengan lama studi 1 tahun, pendidikan meliputi kuliah, kerja praktek profesi farmasi dan ujian komprehensif.

    Pada tahun 1996, Departemen Farmasi ITB mempunyai kesempatan untuk mendapatkan tempat baru, yaitu Laboratorium Teknologi (Labtek) VII, di tengah ITB, di sebelah Gedung Teknik Elektro dan FMIPA. Dengan luas tanah 6579 m2, Departmen Farmasi ITB mengoptimalkan fasilitas dan bangunan untuk melayani mahasiswa dan stake holder. Banyak instrumen dan fasilitas modern diadakan, dan didukung oleh staf-staf berpengalaman. Semua ini membuat Departemen Farmasi ITB menjadi salah satu pendidikan farmasi terbaik di Indonesia.

   Berdasarkan SK Rektor ITB No. 222/SK/1001/OT/2005 yang ditandatangani 29 Agustus 2005, status Departemen Farmasi berubah menjadi Sekolah Farmasi dan mulai berjalan sejak 29 Agustus 2005. Sekolah Farmasi mulai tahun 2006 memiliki 2 program studi untuk strata sarjana, yaitu Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi serta  Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas.

    Pada bidang Farmasi, sebagian besar prospek kerja adalah menjadi seorang apoteker. Apoteker dapat bekerja di apotek (pada umumnya), rumah sakit, klinik, atau lainnya. Lulusan Apoteker juga dapat bekerja dalam industri obat-obatan. Link kerja pada bidang farmasi ini sangat banyak seperti perusahaan-perusahaan obat ternama di Indonesia seperti Kimia Farma, Biofarma, Prodia, Sanbe Farma, dan masih banyak lagi.

Sumber : Official Web SF (http://www.fa.itb.ac.id/)

Kata Mereka yang Lulus TPB-SF 
Oleh : Amani Najiyya dan Ananda Fitri Pratiwi


Program yang dilakukan Fakultas/Sekolah untuk TPB
Menggalau ttg yg kita alami di kampus
Milih jurusan yang dipengenin dan sesuai dengan bakat dan minat kita
Sekolah Farmasi punya Perwalian buat TPB
Biasanya ini dilakukan 3 kali selama kalian menjadi anak TPB (Tahap Persiapan Bersama). Tapi, kalo kalian udah bikin janji sama Wali kalian masing-masing, bisa lebih dari itu lhoooooo

Sulitnya jadi anak TPB itu apa yaaaaaaa ????????
1)      Kalkulus : Karena biasanya kuliah umum, jadi bareng-bareng tuh se fakultas dan itu penuuuuuuh...susah konsentrasi..Belum lagi kalo dosennya kurang jelas neranginnya,,Intinya harus kita yang berusaha lebih. Buat soal-soal ujiannya sebenernya udah ada di latihan jadi tinggal kitanya aja yang mau belajar dan memahami
2)      Fisika : Kalo gak ngerti konsep, ke laut aja deehh..apalagi kalo gak ditunjang latihan...
3)      Kimia : Buat anak Farmasi kayaknya aneh deh kalo gak suka mata kuliah yang satu ini. Buat tingkat kesulitannya, ada bab-bab yang pas SMA masih dasarnya banget jadi dibutuhin pemahaman lebiih
*Intinya buat ketiga mata kuliah itu kalian udah dapet dasarnya dari SMA jadi pas kuliah tinggal perdalam aja,

4) PTI (Pengenalan Teknologi Informasi) : Pas Praktikum sering kesalahan komputernya (tp kita gak boleh nyalahin peralatan),
5) KPIP (Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan) : Mata kuliah yang menyenangkan,
6) Pengantar Farmasi dan Komunitas (PFK) : Harus ngapalin UU secara lengkap,,Obat-obatan yang harus dihapalin jg udah banyak (katanya mau jadi Farmasis, jadi ??),
7)TTKI (Tata Tulis Karya Ilmiah) : Dosennya suka menyimpang dari materi yang diajarkan, tapi sekalinya belajar ngertiii..Sulitnya, pas ujian itu kan pilihan berganda suka bikin galau tuh jawabannya,
8)Olahraga : Harus mau latihan lari demi kesehatann dan sukses di mata kuliah ini,
9) Biologi Sel : Biologi yg lebih dilihat pada tingkat molekuler tp nyambung banget sm Farmasi,
10) Sistem Alam Semesta : Dosennya ganti-ganti terus jadi sulit ngapalin dosen, ujiannya ada Pilihan bervariasi,
11) B. Inggris : Dosennya jarang nerangin materi, tetapi langsung prakteknya, jadi lebih bermanfaat,
12)   Masih belum terbiasa sm kehidupan mahasiswa yg bakal beda bangeeet dan otomatis berpengaruh ke pola belajar,
13)   Sulit manajemen waktu, merasa semua penting padahal sebenarnya harus ada yang di prioritaskan,
14)   Harus sering-sering sharing sama temen buat dapet informasi dan gak semua temen mudah buat dimintain informasi,
15)   Kalo mau masuk unit harus ikut kaderisasi yg bermanfaat tetapi menyita waktu, Manajemen waktu LAGIIIII !!!,
16)   Mudah tergoda sm dunia yg baru, nyampe suka sedikit melenceng dari tujuan awal.

    • Popular
    • Categories
    • Archives