Tentang Format ITB

FORMAT (Forum Mahasiswa Garut) ITB adalah sekelompok mahasiswa S1 ITB yang berasal dari Garut, mempunyai garis keturunan orang Garut, pernah tinggal, dan mempunyai kepedulian terhadap Garut. Dulunya FORMAT ITB hanya sebuah paguyuban, kemudian resmi menjadi organisasi pada tanggal....

Pesta Pendidikan 2013

Pesta pendidikan adalah rangkaian acara pengenalan bagi siswa SMA yang rutin dilangsungkan oleh FORMAT ITB[...]

Liburan Bersama FORMAT ITB

Setelah Rangkaian acara Pesta Pendidikan 2013, Format ITB mengadakan Tour bersama FORMAT, berlokasi di Batu Karas Pangandaran, para peserta yang merupakan panitia Pesta Pendidikan 2013 mengikuti[...]

If you are going [...]

BIUS ITB, Jaminan Akses Mahasiswa Kurang Mampu terhadap Pendidikan

Dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan akses pendidikan di Perguruan Tinggi yang terbatas untuk mahasiswa kurang mampu, pada tahun 2009 BIUS (Beasiswa ITB untuk Semua) didirikan. BIUS mengajak semua mahasiswa berprestrasi yang kurang mampu untuk dapat kuliah di ITB secara gratis. Pada awal dibentuk, yaitu tahun 2009, kampanye secara besar-besaran disebarkan lewat internet dan media sosial. Kampanye ini bertujuan agar siswa SMA di seluruh wilayah di Indonesia menget[.....]

Mahasiswa Harus Menjadi penemu Hebat

"Banyak contoh di dunia bahwa penemu-penemu itu berasal dari kalangan mahasiswa. Contohnya Microsoft,” kata JK dalam ceramah dengan tema ‘Ramadhan’s Great Metting‘ di Aula Timur kampus ITB, Ahad (14/7). Menurut JK yang kini menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia ( PMI), penemuan tersebut tentunya harus memiliki manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.[...]

Thursday, October 10, 2013

Mahasiswa Harus Menjadi penemu Hebat

Bandung (FORMATNews) - Mantan wapres RI, Jusuf Kala (JK) mendorong kalangan mahasiswa agar menjadi penemu-penemu hebat yang bisa bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Penemuan tersebut bisa di bidang teknologi, ekonomi, maupun bidang lainnya.
“Banyak contoh di dunia bahwa penemu-penemu itu berasal dari kalangan mahasiswa. Contohnya Microsoft,” kata JK dalam ceramah dengan tema ‘Ramadhan’s Great Metting‘ di Aula Timur kampus ITB, Ahad (14/7).
Menurut JK yang kini menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia ( PMI), penemuan tersebut tentunya harus memiliki manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Ia mencontohkan, mahasiswa ITB memiliki kemampuan di bidang teknologi. Kemampuan tersebut tentunya harus diwujudkan melalui berbagai lenelitian dan menjadi sebuah penemuan yang hebat.
“Saya yakin dari mahasiswa ITB ini akan muncul pemikiran dan penemuan yang bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ujar dia.
Potensi mahasiswa dengan penemuannya itu, kata JK, harus didukung kalangan perusahaan. Sebab, kata dia, jika kemampuan menemukan sebuah teknologi tak dibarengi dengan kemampuan memasarkan jelas akan sangat rugi. Oleh sebab itu, kalangan kampus harus bekerja sama dengan dunia usaha.
“Universitas melahirkan penemuan, sedangkan kalangan usaha memiliki kemampuan dalam memasarkan. kita ingat dulu harga telepon genggam mencapai Rp 15 juta. Sekarang harganya ada yang Rp 500 ribu. Ini berkas perpaduan antara penemuan dan pemasaran,” tutur dia.
JK mengungkapkan, kemampuan yang dimliki dunia kampus dan usaha harus disinerikan. Jika kedua kekuatan ini bisa dipadukan, ia yakin penemuan- penemuan mahsiswa tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau.
“Peran pemerintah adalah memfasilitasi kedua pihak ini sehingga bisa menghasilkan sebuah penemuan yang diwujudkan dalam produk untuk kesejahteran masyarakat,” tutur dia.
Persaingan, JK melanjutkan, akan semakin berat pada 2014 mendatang. Bea masuk barang impor akan semakin kecil sehingga akan terjadi persaingan yang ketat antara produk luar dan dalam negeri.
Kompetisi ini harus dihadapi masyarakat Indonesia. Untuk itu, imbuh dia, masyarakat Indonesia harus melakukan persiapan yang maksimal menghadapi era tersebut.
“Tak hanya produk barang, jasa pun akan mudah masuk dengan ke negeri ini. Saingan kita dalam jasa adalah Singapura, Malaysia, dan Filiphina. Karena tiga negera tersebutSDM-nya menguasai bahasa Inggris,” kata dia.
Menurut JK, saat ini Korsel dan Cina menjadi kekuatan baru negara dengan kemampuan teknologi. Mereka, kata dia, berhasil karena keberaniannya menitu hasil katya negara lain.
Korea bisa seperti sekarang karena menitu produk-produk Jepang. Sedangkan Cina berani meniru produk- produk sejumlah negara. ” Korsel dan China kini menjadi rujukan sebagai negara dengan basis teknologi. Kita pun bisa melakukan itu,” ujar dia.(republika.co.id)

KPU Ajak Mahasiswa Optimis Menatap Masa Depan Bangsa

JAKARTA, (FORMATNews)
- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Husni Kamil Manik mengajak kaum muda dan mahasiswa untuk optimis menatap masa depan Indonesia. Husni mengajak elemen mahasiswa untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu dan demokrasi.
“Mahasiswa dapat mengambil peran menjadi relawan demokrasi untuk melakukan kegiatan pendidikan pemilih dalam rangka melahirkan pemilih yang rasional, cerdas dan mandiri,” ujar Husni saat menerima kunjungan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), di Jakarta Jumat (4/10/13).
Husni mengatakan KPU memiliki program relawan demokrasi (relasi) untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pemilih dalam berbagai segmen. Ada lima segmen pemilih yang menjadi fokus KPU yakni pemilih pemula, kelompok agama, kelompok perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok pinggiran. Jumlah relawan demokrasi maksimal 25 orang setiap kabupaten/kota.
Menurut Husni, Mereka akan turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi dari Januari sampai April 2014. Untuk tahap awal, relawan demokrasi akan melakukan pemetaan varian kelompok sasaran, identifikasi kebutuhan, identifikasi materi dan metode sosialisasi, dan melaksanakan sosialisasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
“Kami membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2014. Salah satunya dengan ikut serta menjadi relawan demokrasi,” ujarnya.
Sementara itu pengurus PB HMI menegaskan komitmennya untuk mendorong terwujudnya demokrasi substantif di Indonesia. HMI yang memiliki 500 ribu kader mahasiswa terdidik di berbagai perguruan tinggi dan tersebar di 175 kota di Indonesia merupakan kekuatan yang besar untuk melakukan pendidikan, pemberdayaan dan penyadaran politik kepada masyarakat.
Dengan penyadaran politik, niscaya, demokrasi substantif dapat diwujudkan yang ditandai dengan kesesuaian prilaku demokrasi baik pada tataran institusi, aparat pelaksana institusi maupun masyarakat sipil. HMI menegaskan akan fokus pada pendidikan, pemberdayaan dan penyadaran politik kepada pemilih pemula.
HMI bertekad melanjutkan program pada Pemilu 2009 yakni gerakan pemilih cerdas. Program tersebut diharapkan dapat membangun kesadaran pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya. Sehingga dalam menentukan tidak hanya berpatokan pada informasi yang terbatas dan keterkesanan semata. Tetapi memilih berdasarkan analisis kemanfaatan untuk kebaikan hidup bersama. (A-194/A-108)***
Sumber :PR

    • Popular
    • Categories
    • Archives