Bandung, (FORMATNews) - ITB sebagai salah satu perguruan tinggi negeri
favorit di Indonesia selalu kebanjiran mahasiswa baru tiap tahunnya.
Mahasiswa ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dan dengan
kondisi ekonomi yang berbeda-beda pula. Menyadari hal tersebut pihak ITB
tentu tidak ingin membatasi kesempatan belajar anak Indonesia apalagi
hanya terkendala masalah finansial. Berbagai fasilitas beasiswa pun
disediakan bagi calon mahasiswa, mahasiswa baru dan juga mahasiswa
lainnya yang menimba ilmu di ITB.
Mahalnya biaya pendidikan di
Indonesia memang tidak bisa dipungkiri lagi. Namun bukan berarti
masyarakat dengan kesulitan ekonomi tidak memiliki peluang untuk masuk
ke gerbang pendidikan tinggi. Hal inilah yang disadari oleh Bidang
Kesejahteraan dan Pengembangan Karakter Lembaga Kemahasiswaan (LK) ITB.
Beasiswa biaya hidup, Biaya Penyelenggaraan Pendidikan yang dibayar di
Muka (BPPM), dan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan per Semester (BPPS)
adalah suatu opsi yang dapat menjadi solusi bagi kendala yang kerap kali
ditemui oleh mahasiswa.
Khusus untuk calon mahasiswa, pemerintah
pusat melalui Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) menyediakan beasiswa
Bidik Misi. Bantuan yang diberikan untuk peserta Bidik Misi adalah
pembebasan BPPM 100% dan BPPS selama 8 semester (4 tahun kuliah tepat
waktu). Setiap tahunnya ITB selalu mendapatkan kenaikan kuota. Dimulai
dari tahun 2010 dengan kuota 450, kemudian di 2011 dengan kuota 700, dan
di tahun 2012 dengan kuota 800. "Mudah-mudahan tahun 2013 ini ada
kenaikan lagi," ujar Nanan Hendayana Kepala Seksi Kesejahteraan LK ITB.
Beasiswa
Bidik Misi terintegrasi dengan mekanisme ujian saringan mahasiswa baru.
Di Tahun 2012 lalu, untuk peserta SNMPTN Undangan, pihak sekolahlah
yang bertugas mendaftarkan siswa-siswanya yang dirasa membutuhkan
bantuan bidik misi ini. Sedangkan untuk SNMPTN tulis, siswanya sendiri
yang mendaftar mengajukan beasiswa Bidik Misi. Mekanisme pendaftaran ini
tidak melalui ITB, melainkan langsung berhubungan dengan Dikti.
Para
calon mahasiswa sepatutnya tidak merasa takut jika terkendala masalah
finansial. Kuota yang dimiliki ITB sebenarnya sudah lebih dari cukup
untuk memfasilitasi jumlah mahasiswa yang membutuhkan bantuan. Menurut
pengalaman Nanan, pada tahun 2012 jumlah pemohon yang berasal dari
SNMPTN undangan dan tulis hanya berjumlah sekitar 500 orang dari kuota
800 orang yang disediakan pemerintah. "Untuk itu kami memiliki tim
verifikasi untuk menyelidiki mahasiswa-mahasiswa yang sebenarnya juga
membutuhkan bantuan bidik misi ini," papar Nanan. Mahasiswa yang memohon
pembebasan biaya BPPM di tahun 2012 dapat diajukan untuk mendapatkan
beasiswa Bidik Misi oleh ITB.
Dengan
banyaknya bantuan yang ditawarkan baik oleh pemerintah dan pihak ITB,
teman-teman dari seluruh penjuru Nusantara seharusnya tak lagi harus
mengubur impiannya karena masalah finansial. "Jangan takut masuk ITB!
Yang penting prestasi, bukan uang," tegas Budi Mulyadi selaku Kepala
Subdirektorat Humas dan Alumni ITB.
Sumber :itb.ac.id
Tuesday, July 16, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment