Tentang Format ITB

FORMAT (Forum Mahasiswa Garut) ITB adalah sekelompok mahasiswa S1 ITB yang berasal dari Garut, mempunyai garis keturunan orang Garut, pernah tinggal, dan mempunyai kepedulian terhadap Garut. Dulunya FORMAT ITB hanya sebuah paguyuban, kemudian resmi menjadi organisasi pada tanggal....

Pesta Pendidikan 2013

Pesta pendidikan adalah rangkaian acara pengenalan bagi siswa SMA yang rutin dilangsungkan oleh FORMAT ITB[...]

Liburan Bersama FORMAT ITB

Setelah Rangkaian acara Pesta Pendidikan 2013, Format ITB mengadakan Tour bersama FORMAT, berlokasi di Batu Karas Pangandaran, para peserta yang merupakan panitia Pesta Pendidikan 2013 mengikuti[...]

If you are going [...]

BIUS ITB, Jaminan Akses Mahasiswa Kurang Mampu terhadap Pendidikan

Dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan akses pendidikan di Perguruan Tinggi yang terbatas untuk mahasiswa kurang mampu, pada tahun 2009 BIUS (Beasiswa ITB untuk Semua) didirikan. BIUS mengajak semua mahasiswa berprestrasi yang kurang mampu untuk dapat kuliah di ITB secara gratis. Pada awal dibentuk, yaitu tahun 2009, kampanye secara besar-besaran disebarkan lewat internet dan media sosial. Kampanye ini bertujuan agar siswa SMA di seluruh wilayah di Indonesia menget[.....]

Mahasiswa Harus Menjadi penemu Hebat

"Banyak contoh di dunia bahwa penemu-penemu itu berasal dari kalangan mahasiswa. Contohnya Microsoft,” kata JK dalam ceramah dengan tema ‘Ramadhan’s Great Metting‘ di Aula Timur kampus ITB, Ahad (14/7). Menurut JK yang kini menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia ( PMI), penemuan tersebut tentunya harus memiliki manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.[...]

Monday, December 23, 2013

Pilihan dari Allah Adalah yang Terbaik


Suatu masa, ada seorang raja yang sangat menyayangi rakyatnya, setiap rakyatnya mendapat musibah dia selalu mengatakan Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik, sehingga menjadi lapanglah hati rakyatnya mendengar hal ini.
Suatu hari sang raja mendapat musibah jari tangannya putus, lalu ia mengadu kepada salah seorang menteri kesayangannya, dan menteri tersebut mengatakan kepada raja hal yang biasa ia katakan pada rakyatnya, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik. Mendengar hal ini sang raja murka dan memenjarakan perdana menteri tadi.
Suatu hari raja bersama pasukannya pergi berburu dan mereka tersesat jauh di dalam hutan dan tertangkap sekelompok penyembah roh. Satu persatu pasukan raja di sembelih untuk di persembahkan ke dewa penyembah roh tadi hingga tiba giliran araja mereka melihat jari raja yang terputus sehingga mereka tidak jadi menyembelih raja karena dianggap cacat. akhirnya raja selamat dan kembali ke istananya.
Raja segera membebaskan menteri yang ia penjarakan tadi dan berkata benar apa yang engkau bilang wahai menteri Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik, lalu ia menceritakan apa yang terjadi pada menteri tadi.
Dan sang raja bertanya pada menteri lalu apakah penjara bagimu adalah yang terbaik pilihan Allah? sang menteri menjawab benar wahai raja, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik.
Sang raja bertanya apa terus apakah hikmahnya bagimu wahai menteri?
Menteri menjawab seandainya saya tidak masuk penjara tentunya saya akan ikut bersama raja berburu dan tentunya saya sudah disembelih bersama pasukan lainnya. namun Allah menyelematkan saya dengan memasukkan saya ke penjara.

 Sumber: Percikan Iman

Obyek Wisata Garut




Dari sekian banyak kreativitas dan inovatif Oleh oleh dan souvenir Garut serta tempat-tempat

Pariwisata Garut yang mainstream dikunjungi turis, terdapat salah satu tempat wisata yang oke dengan status “menuju mainstream”, kawah Talaga Bodas.  Talaga bodas ini merupakan sebuah kawah yang berbentuk seperti telaga atau danau yang terletak di puncak Gunung Talaga Bodas. Talaga Bodas yang berarti Telaga Putih memiliki air yang berwarna putih kehijauan dengan kandungan sulfur yang tinggi. Kawah Talaga Bodas berada diketinggian 1.512 m dpl, sedangkan Gunung Talaga bodas sendiri mempunyai ketinggian 2201 m dpl. Talaga Bodas terletak di Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja yang memiliki jarak tempuh dari Garut Kota sekitar 19,5 km.
Keindahan panorama Talaga Bodas tidak kalah oleh Kawah Putih yang ada di Pangalengan Bandung. Tempat ini sangat pas untuk hiking, tracking, camping, atau hanya sekedar nangkring  dengan udaranya yang segar menikmati betapa eloknya pemandangan ciptaan Tuhan. Bukit bukit dengan pepohonan lebat mengelilingi kawah, kabut tebal yang memayungi kawah, menyelimuti bukit , dan bahkan memeluk kita! Selain itu disana terdapat air terjun kecil dan kolam penampungan air panas alami yang biasa digunakan untuk berendam.
                Jika kita sedang tidak mood untuk hiking, maka kita dapat menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Namun akan sedikit kerepotan dengan jalan yang tak semulus yang kita inginkan. Dalam perjalanan kitapun dapat melihat Gunung 'piramida' Sadahurip dan pemandangan pegunungan Garut yang menghijau. Selamat membuktikan J !
www.inilahgarut.com
http://pariwisata.garutkab.go.id
http://riparhand.blogspot.com/2013/05/kawah-talaga-bodas-kec-wanaraja-garut_21.html

Tuesday, November 12, 2013

Masih adakah yang mengunjungimu, Rumahku?



Judul diatas, bernada pertanyaan yang aneh, prihatin dan menyedihkan. Rumah sejatinya adalah tempat tinggal seluruh anggota keluarga dimana didalamnya bisa dilakukan semua kegiata secara bersama-sama oleh semua anggota keluarga. Namun apa jadinya apabila rumah ditinggalkan oleh penghuninya? Satu persatu anggota keluarganya pergi, tentu akan serasa sepi, kurang asik, bahkan bisa disebut rumah hantu karena tak terurus. Semua orang mendambakan adanya rumah yang nyaman, hangat, menyenangkan dan menjadi tempat pertama berkembangnya setiap anggota keluarga sebelum melangkah keluar, sehingga tak jarang orang yang unggul diluar berawal dari keadaan rumah yang baik. Maka rawatlah rumah sebaik-baiknya dan jadikanlah tempat kembali dikala lelah untuk beristirahat.
Forum Mahasiswa Garut ITB (FORMAT) bisa dianalogikan sebagai ‘rumah’ bagi mahasiswa Garut yang sedang menuntut ilmu di ITB, karena hampir sebagian banyak massa FORMAT mengakui sebagai rumah keduanya. Analogi  lain adalah ‘keluarga’, yang memang dijadikan suatu sebutan khas dan akrab bagi sifat organisasi ini, yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dalam keberjalanannya. Tidak ada yang salah ketika menggunakan dua kata tersebut, dan memang semua masa merasakan dan mengakuinya bahwa FORMAT adalah rumah yang dihuni oleh suatu keluarga, mahasiswa yang berasal dari Garut. Jika mengingat lagi masa lalu, banyak kegiatan bersama yang dilakukan oleh massa FORMAT, seperti makan bareng, liburan bersama, ‘rabu meeting’, bahkan acara pengabdian bersama atas nama keluarga besar FORMAT. Dimana kegiatan tersebut tidak mungkin ada tanpa partisipasi semua massa FORMAT, sungguh merupaakkan keluarga yang hangat dan harmonis.

Ketika dibaca ulang judul dan paragraf pertama diatas, saat ini seakan mengintervensi dan bertolak belakang dengan keadaan FORMAT pada masa lampau, yang seakan-akan menjadi rumah yang ditinggalkan anggota keluarganya menjadi suatu organisasi yang sepi, gak asik, dan membosankan. Tidak ada lagi massa FORMAT yang peduli terhadap massa FORMAT lainnya, kegiatan yang sepi bahkan tak terlaksana, dan perumusan/musyawarah yang dihadiri oleh sebagian kecil massa FORMAT. Pertanyaannya sekarang apakah benar keadaan FORMAT sekarang seprihatin itu? Jawabannya ada pada benak dan argumentasi masing-masing massa FORMAT. Setiap orang pasti mempunyai jawaban dan alasan yang berbeda ketika menjawab peratanyaan itu. Ketika harus digeneralisir, hampir setiap orang merasakan hal yang sama yaitu FORMAT yang kaku dan tak menjadi prioritas. Apakah ada keluarga yang kaku? Pantaskah keluarga tidak menjadi prioritas? Jawabannya beragam pula. Sungguh hal yang sangat relatif dan abstrak ketika kita jauh dari kalkulasi matematis. Karena FORMAT memang bukanlah persoalan matematis yang bisa diasumsikan, dimodelkan dan didapat solusinya dengan bantuan mesin. Setiap masa mempunyai rasa, pilihan dan prioritas yang berbeda ketika berbicara FORMAT. Merupakan hal yang sangat disayangkan jika jadinya FORMAT seperti itu, suatu keluarga yang hangat dan harmonis kemudian hilang karena tak ada lagi yang memperdulikannya. Tentunya tak akan pernah ada satupun anggota keluarga yang menginginkan keadaan rumahnya seperti itu dan kehilangan anggota keluarganya.
            Dari semua perbedaan, hanya ada satu kesamaan diantara massa FORMAT yaitu mahasiswa S1 Institut Teknologi Bandung yang berasal dari Garut, mempunyai garis keturunan orang Garut, dan atau yang pernah tinggal dan mempunyai kepedulian terhadap Garut. Memang kita harus kembali menyatukan rasa dan pengakuan yang sama bahwasannya FORMAT ITB adalah ‘rumah’ dan ‘keluarga’, rumah adalah FORMAT dan anggota keluarganya adalah massa FORMAT sementara orang tua yang membuat rumah adalah kabupaten Garut, karena secara alamiah  dan logis FORMAT ada karena sebelumnya GARUT ada. Tidak ada pengecualian, Setiap anggota keluarga harus peduli terhadap rumahnya, ‘lebih baik disini rumah kita sendiri’. Berkaitan dengan kesibukan diluar, komunikasi dan dan rasa ingin kembali tetaplah harus ada. Tidak ada satu keluarga pun yang melarang anggota keluarganya untuk menjadi sukses diluar, pasti akan selalu dido’akan dan didukung oleh anggota anggota keluarga lainnya. Jika terdapat anggota keluarga yang hilang tanpa sebab, seisi rumah akan merasa kehilangan dan sangat sedih karena tak ada lagi keceriaan dan tingkahnya. Ketika anggota keluarga tak kembali, seisi rumah akan berupaya untuk membujuknya kembali atas dasar kepedulian bukan paksaan. Jika ada yang sudah berkeluarga dan mempunyai rumah sendiri, sehingga membuatnya lebih nyaman, pastilah anggota keluarga disini akan setia dan berharap menunggu kunjungannya.
Jangan biarkan anggota keluarga lain bersedih dan terbatas pergerakannya karena tak ada kabar dan kepedulian  dari anggota keluarga yang lain. Bayangkan keadaan rumah dan wajah ibu pertiwi apabila seperti itu, dia akan sangat menyayangkan kehangatan dan keharmonisan yang dulu telah terjalin kini tiada. Dan lebih bisa dibayangkan lagi senyuman ‘ibu pertiwi’ ketika melihat rumahnya makmur, ramai anggota keluarga yang mengunjunginya, berkegiatan besama-sama, penuh dengan keceriaan dan bisa melakukan pengabdian terhadapnya. Karena saya yakin keluarga disini sangat sayang dan peduli terhadap ‘ibu pertiwi’, untuk bisa mengabdi sebaik-baiknya guna membayar kebaikannya selama ini. Bukan atas dasar paksaan, semata-mata kewajiban, tanggungjawab seorang anggota keluarga melainkan atas dasar ketulusan dan kebaikan sebagai fitrah yang Allah anugrahkan kepada umatnya yang terbaik.

Sampurasun dulur............
Fauzy Faisal Awaludin AS F’11 – Teknik Kimia ‘11

Thursday, November 7, 2013

Allah Maha Baik Terhadap Hamba-HambaNya

Bandung, (FormatNews)-
Seseorang yang terpandang di kota Riyadh mengabarkan pada saya bahwa pada tahun 1376 H ada sekelompok penduduk wilayah Jabil pergi ke laut. Mereka bermaksud untuk mengangkap ikan . Selama tiga hari tiga malam, mereka tidak mendapatkan seekor ikan pun. Dan, mereka pun tidak meninggalkan shalat lima waktu. Pada saat yang sama ada sekelompok orang yang juga menangkap ikan , tapi mereka sama sekali tidak pernah bersujud kepada Allah, tidak pernah melakukan satu shalatpun namun mereka mendapatkan ikan yang banyak.
Kelompok yang pertama berkata, Subhanallah , kita shalat tapi tidak berhasil menangkap seekor ikan pun. Sementara mereka yang tidak pernah bersujud kepada Allah, lihatlah hasil tangkapannya..
Syetan pun membisikan kepada mereka untuk meninggalkan shalat. Dan bersambut, mereka pun tidak shalat Shubuh, lalu zhuhur pun ditinggalkan , juga Ashar. Setelah ‘Ashar mereka ke laut lagi dan ternayata berhasil menangkapi seekor ikan. Mereka menangkap ikan itu dan membelah perutnya. Ternyata di dalam perut ikan itu terdapat mutiara yang sangat mahal harganya. Salah seoerang dari mereka mengambil mutiara itu , membolak-baliknya dan mengamatinya. Dan dia pun berkata,” Subhanallah , pada saat kita taat kepada Allah kita tidak mendapatkan apa-apa, namun ketika kita durhaka kepadanya kita justru  berhasil. Seseungguhnya rezeki yang kita peroleh ini tidak wajar.”
Mutiara itu dilemparkannya ke laut seraya berkata,’ Allah akan menggantinya. Demi Allah, aku tidak akan mengambilnya karena kita telah berhasil setelah kita meninggalkan shalat. Marilah kita meninggalkan tempat ini yang telah membuat kita durhaka kepada Allah. Setelah tiga mil jauhnya mereka pun kembali  menangkap ikan di laut untuk kedua kalinya. Mereka berhasil  menangkap ikan Kun’ud. Perut ikan itu dibelah dan ternyata di dalam perut ikan itu terdap;at mutiara. Mereka berkata. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rezeki yang baik kepada kita,” Ini didapatkan setelah mereka kembali shalat, berdzikir kepada Allah dan minta ampunan kepada Allah.  Dan mereka pun mengambil mutiara itu.
Lihatlah bagimana keadaan mereka sebelumnya pada saat durhaka kepada Allah. Rezeki yang mereka dapatkan kotor. Kemudian setelah mereka dalam ketaatan,  rezeki yang kotor itu berubah menjadi harta yang baik.
“ Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka dan berkata,” Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebahagian dari karunia Nya dan demikian pula RasulNya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka….QS At Taubah : 59
Ini semua adalah kebaikan Allah, dan barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan mengantikan sesuatu yang lebih baik dari apa yang ditinggalkannya itu.
(eramuslim.com)

BIUS ITB, Jaminan Akses Mahasiswa Kurang Mampu terhadap Pendidikan

Bandung, (FormatNews) - Dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan akses pendidikan di Perguruan Tinggi 
yang terbatas untuk mahasiswa kurang mampu, pada tahun 2009 BIUS (Beasiswa ITB untuk Semua) didirikan. BIUS mengajak semua mahasiswa berprestrasi yang kurang mampu untuk dapat kuliah di ITB secara gratis. Pada awal dibentuk, yaitu tahun 2009, kampanye secara besar-besaran disebarkan lewat internet dan media sosial. Kampanye ini bertujuan agar siswa SMA di seluruh wilayah di Indonesia mengetahui bahwa ada kesempatan untuk kuliah tanpa biaya di ITB.

Hasilnya, pada tahun tersebut BIUS menerima 3170 aplikasi pendaftaran. Setelah diseleksi oleh panitia, maka 400 di antaranya dinyatakan lolos. Siswa SMA yang lolos ini dipanggil untuk mengikuti ujian masuk ITB di Bandung, dengan semua biaya transportasi dan akomodasi ditanggung oleh panitia. Calon mahasiswa hanya harus menyiapkan fisik dan mentalnya untuk mengikuti ujian masuk. Bahkan, setelah ujian selesai, calon penerima BIUS diajak jalan-jalan menikmati keindahan Kota Bandung. Dari hasil ujian masuk ITB, 40 orang dinyatakan lolos dan resmi menjadi mahasiswa ITB sekaligus penerima BIUS.

BIUS menanggung semua biaya mahasiswa, mulai dari uang kuliah, biaya hidup, serta keperluan lain. Diperkirakan biaya yang dibutuhkan bagi seorang mahasiswa ITB untuk kuliah hingga lulus selama 4 tahun di ITB adalah 110 juta rupiah. Selain dipenuhinya kebutuhan finansial, para penerima BIUS juga mendapatkan bimbingan khusus sebagai bekal untuk kehidupannya kelak, baik selama menjadi mahasiswa maupun setelah lulus nanti. Mereka mendapatkan pelatihan soft skill, seperti diajak untuk bertemu dengan orang-orang hebat, wakil presiden, gubernur, entrepreneur, serta para alumni ITB yang inspiratif. Selain itu, mereka juga mendapatkan pelatihan kepemimpinan dari Betti Alisjahbana, penguatan Bahasa Inggris, didorong untuk aktif di kegiatan kemahasiswaan, serta diberi kesempatan untuk magang di perusahaan-perusahaan.

Hasilnya, penerima BIUS tidak hanya memiliki nilai akademik yang tinggi, namun juga aktif di kemahasiswaan ITB. Bahkan pada Bulan Juli lalu, 13 orang angkatan pertama BIUS lulus dengan prestasi memuaskan, yaitu dengan Indeks Prestasi Kumulatif di atas 3.00. Sedangkan pada Bulan Oktober nanti, 21-24 penerima BIUS yang lain akan menyusul.

Hingga tahun ini, BIUS masih aktif memberikan beasiswa bagi seluruh mahasiswa ITB yang berprestasi dan kurang mampu. Pada tahun 2010, BIUS menerima 61 orang, sedangkan tahun 2011 BIUS menerima 100 orang. Pada tahun 2011, BIUS terintegrasi dengan Beasiswa Bidik Misi yang mulai diberlakukan oleh pemerintah. Karena terintegrasi, maka BIUS hanya menganggarkan 40 juta rupiah per anak hingga lulus, sementara sisanya telah tercover oleh Bidik Misi. Pada tahun 2013, ITB menerima mahasiswa Bidik Misi sebanyak 800 orang, atau sekitar 22% dari total mahasiswa yang diterima. Hal ini sesuai dengan amanat UU No. 12 tahun 2012 yang mewajibkan Perguruan Tinggi Negeri untuk mencari dan menjaring calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi dan calon mahasiswa dari daerah terdepan, terluar dan tertinggal untuk diterima paling sedikit 20%.

BIUS dapat terus berlanjut dengan bantuan dari pada donatur. Donatur utama untuk BIUS, di antaranya Medco Group, Yani Panigoro, PT Persada Capival Investama, PT Daya Adicipta Mustika, PT KAI, Benny Subianto, Pertamina, Adaro, Teddy Rahmat, Bank Mandiri, Chefron, Adira Finance, Newmont, Haminanto, Muhammad Basyah, Iman Taufik, Santi Pusposucipto, Betti Alisjahbana, Santi Retnoningsih, Chandra Jinata, dan  lain-lain. Selain itu, beberapa kelompok alumni ITB ikut serta mendonasikan bantuannya untuk keberlangsungan BIUS, yaitu IA-ITB Perth, SC Barat, IA-ITB Qatar, IA ITB Kalimantan Timur, LFM ITB, Teknik Lingkungan angkatan 1995, Paguyuban angkatan 1989, dana kolektif kuya 2000, Planologi Angkatan 1996. Donatur perorangan dari para alumni lainnya juga ikut menyumbangkan dananya sebagai wujud kepedulian mereka akan dunia pendidikan.

Betti Alisjahbana, yang memegang peran penting dalam suksesnya program BIUS ini berpesan kepada calon-calon mahasiswa di seluruh Indonesia. "Jangan khawatir untuk mendaftar di ITB. Ada banyak peluang untuk mendapatkan beasiswa di ITB. Selain itu, besarnya UKT juga disesuaikan dengan kemampuan keluarga. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan," pesan Betti.
(referensi: itb.ac.id)

Tempat wisata di kabupaten Garut

Bandung (FORMATNews) - Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki eksotisme dan keindahan alam yang cukup memesona. Kota yang terkenal dengan kuliner dodol dan gunung papandayannya ini memiliki beberapa tempat wisata yang cukup menarik, diantaranya :
Puncak Gunung Papandayan , salah satu tujuan wisata di Garut
Taman Satwa Cikembulan
Objek wisata ini berada di Kecamatan Kadungora, jaraknya sekitar 2 kilometer dari jalan Raya Bandung-Garut untuk menuju kawasan ini. Tempat ini tidak jauh berbeda dengan kebun binatang pada umumnya. Koleksi hewan yang ada di sini berupa jenis burung, Reptil, primata, mamalia dan kucing besar seperti harimau dan macan.

Situ Cangkuang
Jaraknya tidak jauh dari Taman Satwa Cikembulan, untuk menuju kawasan ini juga tidak terlalu sulit. Dari alun-alun Leles, langsung belok kiri. Tempat ini menyuguhkan petualangan wisata yang cukup komplit yakni menyusuri danau dengan menggunakan rakit bambu. Di tengah danau terdapat pulau yang didalamnya berdiri sebuah Candi Hindu peninggalan abad ke XVII juga terdapat perkampungan adat yaitu kampung Pulo yang masih memegang teguh adat istiadat karuhunnya yakni agama Islam.

Taman Rekreasi dan pemandian air panas
Bergeser tiga kilometer dari Leles yakni di kecamatan Tarogong, terdapat objek wisata Cipanas. Tempat ini menarwarkan banyak pemandian air panas yang airnya berasal dari Gunung Api Guntur. Pemandian ini berada disini berupa kolam dan waterboom. Tak hanya itu, di tempat ini juga banyak berjejer penginapan dan hotel dengan dilengkapi fasilitas kamar air panas. Tidak sulit untuk menjangkau tempat ini, dari jalan raya Bandung-Garut tinggal belok kanan sekitar 2 kilometer. Jalannya cukup bagus.

Situ Bagendit
Setelah bermandi air panas, pengunjung bisa berbalik lagi menuju ke arah timur. Sekitar 5 kilometer dari Cipanas, terdapat Situ/Danau Bagendit yang terletak di Kecamatan Banyuresmi. Tempat ini menyuguhkan hamparan air dengan beckground pegunungan. Fasilitas yang tersedia di kawasan ini yaitu penyewaan 60 buah rakit dengan tarif Rp.25.000/15 menit, 11 buah sepeda air dengan tariff Rp.10.000/15 menit yang dalam kondisi yang baik. Terdapat pula beberapa bangku taman dan 6 buah shelter yang disewakan untuk pengunjung dengan harga Rp.3.000/jam. Terdapat juga kereta api mini dengan tarif Rp.2.000 dan kolam renang dikawasan Situ Bagendit ini.

Pemandian Air Panas Darajat
Kawasan darajat ini berada hampir 1.000 meter diatas permukaan laut. Waktu tempuh normal untuk menuju kawasan ini dari Garut kota sekitar 1 jam. Para pengunjung akan menyusuri jalan meliuk dan mananjak. Di kanana kiri jalan diapit hamparan sawah, menjelang tiba di lokasi objek wisata pipa-pipa besar dan instalasi energi panas bumi milik PT Chevron akan mengapit jalan. Dari tempat ini akan pengujung dapat menyaksikan indahnya kota dodol.
Dengan udara yang cukup dingin, para pengunjung dapat menikmati waterpark dengan air panas yang berasal dari Kawah darajat yang merupakan bagian dari barisan gunung Api Papandayan. Di tempat ini sedikitnya terdapat tujuh buah waterpark yang bisa dipilih untuk menikmati kehangatan dengan keluarga.

Talaga Bodas
Kawah Talaga Bodas berada 8 km dari ibu kota kecamatan Wananraja atau 20 km arah timur dari kota Garut dan 83 km dari Bandung. Kawah Talaga Bodas memiliki luas 23,85 ha dan berada di ketinggian 1.512 m di atas permukaan laut. Pengunjung bisa menikmati wisata tracking, hiking, fotografi, piknik, atau sekedar jalan- jalan dan refresing saja.

Kawah Papandayan
Kawah Papandayan berada di ketinggian 2170 m di atas permukaan laut. Luas kawasan ini secara keseluruhan 7132 Ha, yang terdiri dari Cagar Alam dengan luas 6807 Ha dan Taman Wisata Alam 225 Ha. Papandayan ini terdapat banyak kawah yang aktif, yang diantaranya ada 4 kawah yang meletus pada tahun 2002 yaitu Kawah Baru, Kawah Nagklat dan Kawah 2002
 (referensi: tempo.co)

Thursday, October 10, 2013

Mahasiswa Harus Menjadi penemu Hebat

Bandung (FORMATNews) - Mantan wapres RI, Jusuf Kala (JK) mendorong kalangan mahasiswa agar menjadi penemu-penemu hebat yang bisa bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Penemuan tersebut bisa di bidang teknologi, ekonomi, maupun bidang lainnya.
“Banyak contoh di dunia bahwa penemu-penemu itu berasal dari kalangan mahasiswa. Contohnya Microsoft,” kata JK dalam ceramah dengan tema ‘Ramadhan’s Great Metting‘ di Aula Timur kampus ITB, Ahad (14/7).
Menurut JK yang kini menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia ( PMI), penemuan tersebut tentunya harus memiliki manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Ia mencontohkan, mahasiswa ITB memiliki kemampuan di bidang teknologi. Kemampuan tersebut tentunya harus diwujudkan melalui berbagai lenelitian dan menjadi sebuah penemuan yang hebat.
“Saya yakin dari mahasiswa ITB ini akan muncul pemikiran dan penemuan yang bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ujar dia.
Potensi mahasiswa dengan penemuannya itu, kata JK, harus didukung kalangan perusahaan. Sebab, kata dia, jika kemampuan menemukan sebuah teknologi tak dibarengi dengan kemampuan memasarkan jelas akan sangat rugi. Oleh sebab itu, kalangan kampus harus bekerja sama dengan dunia usaha.
“Universitas melahirkan penemuan, sedangkan kalangan usaha memiliki kemampuan dalam memasarkan. kita ingat dulu harga telepon genggam mencapai Rp 15 juta. Sekarang harganya ada yang Rp 500 ribu. Ini berkas perpaduan antara penemuan dan pemasaran,” tutur dia.
JK mengungkapkan, kemampuan yang dimliki dunia kampus dan usaha harus disinerikan. Jika kedua kekuatan ini bisa dipadukan, ia yakin penemuan- penemuan mahsiswa tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau.
“Peran pemerintah adalah memfasilitasi kedua pihak ini sehingga bisa menghasilkan sebuah penemuan yang diwujudkan dalam produk untuk kesejahteran masyarakat,” tutur dia.
Persaingan, JK melanjutkan, akan semakin berat pada 2014 mendatang. Bea masuk barang impor akan semakin kecil sehingga akan terjadi persaingan yang ketat antara produk luar dan dalam negeri.
Kompetisi ini harus dihadapi masyarakat Indonesia. Untuk itu, imbuh dia, masyarakat Indonesia harus melakukan persiapan yang maksimal menghadapi era tersebut.
“Tak hanya produk barang, jasa pun akan mudah masuk dengan ke negeri ini. Saingan kita dalam jasa adalah Singapura, Malaysia, dan Filiphina. Karena tiga negera tersebutSDM-nya menguasai bahasa Inggris,” kata dia.
Menurut JK, saat ini Korsel dan Cina menjadi kekuatan baru negara dengan kemampuan teknologi. Mereka, kata dia, berhasil karena keberaniannya menitu hasil katya negara lain.
Korea bisa seperti sekarang karena menitu produk-produk Jepang. Sedangkan Cina berani meniru produk- produk sejumlah negara. ” Korsel dan China kini menjadi rujukan sebagai negara dengan basis teknologi. Kita pun bisa melakukan itu,” ujar dia.(republika.co.id)

KPU Ajak Mahasiswa Optimis Menatap Masa Depan Bangsa

JAKARTA, (FORMATNews)
- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Husni Kamil Manik mengajak kaum muda dan mahasiswa untuk optimis menatap masa depan Indonesia. Husni mengajak elemen mahasiswa untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu dan demokrasi.
“Mahasiswa dapat mengambil peran menjadi relawan demokrasi untuk melakukan kegiatan pendidikan pemilih dalam rangka melahirkan pemilih yang rasional, cerdas dan mandiri,” ujar Husni saat menerima kunjungan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), di Jakarta Jumat (4/10/13).
Husni mengatakan KPU memiliki program relawan demokrasi (relasi) untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pemilih dalam berbagai segmen. Ada lima segmen pemilih yang menjadi fokus KPU yakni pemilih pemula, kelompok agama, kelompok perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok pinggiran. Jumlah relawan demokrasi maksimal 25 orang setiap kabupaten/kota.
Menurut Husni, Mereka akan turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi dari Januari sampai April 2014. Untuk tahap awal, relawan demokrasi akan melakukan pemetaan varian kelompok sasaran, identifikasi kebutuhan, identifikasi materi dan metode sosialisasi, dan melaksanakan sosialisasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
“Kami membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2014. Salah satunya dengan ikut serta menjadi relawan demokrasi,” ujarnya.
Sementara itu pengurus PB HMI menegaskan komitmennya untuk mendorong terwujudnya demokrasi substantif di Indonesia. HMI yang memiliki 500 ribu kader mahasiswa terdidik di berbagai perguruan tinggi dan tersebar di 175 kota di Indonesia merupakan kekuatan yang besar untuk melakukan pendidikan, pemberdayaan dan penyadaran politik kepada masyarakat.
Dengan penyadaran politik, niscaya, demokrasi substantif dapat diwujudkan yang ditandai dengan kesesuaian prilaku demokrasi baik pada tataran institusi, aparat pelaksana institusi maupun masyarakat sipil. HMI menegaskan akan fokus pada pendidikan, pemberdayaan dan penyadaran politik kepada pemilih pemula.
HMI bertekad melanjutkan program pada Pemilu 2009 yakni gerakan pemilih cerdas. Program tersebut diharapkan dapat membangun kesadaran pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya. Sehingga dalam menentukan tidak hanya berpatokan pada informasi yang terbatas dan keterkesanan semata. Tetapi memilih berdasarkan analisis kemanfaatan untuk kebaikan hidup bersama. (A-194/A-108)***
Sumber :PR

Monday, September 9, 2013

Pemanis Alami: Stevia Rebaudiana…


Berikut ini sebuah inspirasi, tanaman Stevia Rebaudiana. Ia adalah pemanis alami, dari bahan daun Stevia Rebaudiana. Bisa menghasilkan rasa manis 100 x melebihi manis gula tebu. Dihasilkan melalui proses ekstrak terhadap daun Stevia. Bukan pemanis sintetik, jadi lebih sehat bagi konsumen.
Satu lagi yang hebat, pemanis ini tak berkalori, sangat cocok bagi mereka yang takut kegemukan, terkena keluhan diabetes, dan selainnya. Cuma, di Indonesia belum berkembang.


Cara membuatnya,
1. keringkan Daun. 
2. Tumbuk

Scientific classification
Domain: Eukaryota
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Asterids
Order: Asterales
Family: Asteraceae
Tribe: Eupatorieae
Genus: Stevia
 

Wednesday, July 17, 2013

Makanan Khas Garut

Garut, (FORMATNews) -Jika anda bepergian ke Sebuah kota, tidak lengkap rasanya kalau tidak mencicipi kuliner khas kota tersebut, Garut selain terkenal dengan Dombanya , juga terkenal dengan dengan kota Dodol, namun, apakah hanya Dodol saja makanan khas Garut,? Tentu tidak, Garut memiliki beberapa Makanan Khas yang hanya akan anda temui di garut saja. apa saja itu? mari kita absen satu persatu.
 Seperti dilansir web resmi kabupaten Garut, garutkab.go.id berikut makanan khas Kabupaten Garut.
Dodol Garut
Lihat menu Khas Daerah - Produk Khas - klik: Dodol Garut
Jeruk Garut Lihat menu Khas Daerah - Produk Khas - klik : Jeruk Garut
Burayot Burayot terbuat dari Gula merah dan tepung beras pilihan, bahan dan rasa sama dengan makanan khas daerah lainnya yaitu "Ali Agrem", tapi karena dibuat bundar keriput atau "ngaburayot" (kata orang Sunda) maka dinamakanlah burayot. Makanan ini banyak diproduksi oleh masyarakat Garut terutama Leles, karena bahannya mudah didapat dan rasanya yang legit.
Ladu Ladu dibuat dari beras ketan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi hidangan yang khas serta rasanya yang berbeda dengan makanan lainnya. Pertama kali diperkanalkan oleh masyarakat Malangbong Garut.
Angleng dan Aneka Wajit Angleng dan wajit, sebenarnya sama dengan dodol Garut yang diproduksi dari beras Ketan dan Gula merah. Bedanya adalah Dodol diolah menjadi semacam karamel, sedangkan wajit tidak. Makanan ini diproduksi oleh masyarakat di kabupaten Garut khususnya di Kecamatan Cihurip.
Kurupuk Kulit Khas Garut Makanan ini berkembang seiring dengan banyaknya penyamakan kulit di kabupaten Garut, karena pada proses penyamakan ada bagian dari bahan baku kulit yang dibuang tidak diolah, maka dapat diproses menjadi kerupuk kulit. Kerupuk kulit dan dorokdok Garut mempunyai citarasa yang sangat khas. Produksi kerupuk kulit tersebar di Garut Kota, Tarogong dan daerah lainnya.
Pindang Ikan Penampilan ikan pindang Garut sama dengan ikan pindang di dearah lainnya, hanya yang menjadikan berbeda adalah cara pengolahan yang berbeda membuat ikan pindang Garut juga memiliki citarasa tersendiri yang khas, dan itu membuat orang yang pernah merasakannya ketagihan. Dapat diperoleh di berbagai tempat khususnya daerah Cikajang, Cisurupan, dan Cihideung.
Sambel Cibiuk Menurut sumber yang tersebar di masyarakat Kecamatan Cibiuk, bahwa resep sambel Cibiuk dibawa dari Arab. Terlepas benar atau tidaknya, sambel yang dibuat di kecamatan cibiuk ini mempunyai perbedaan dengan sambal-sambal lainnya karena dibuat dari bahan: tomat hijau, serawung, cabe rawit dan bumbu lainnya. Walaupun pedas tetapi tidak akan menimbulkan panas pada perut yang menkonsumsinya. Karena terkenalnya, maka sekarang restoran dengan menu sambel Cibiuk sudah ada di berbagai kota besar khususnya Bandung dan Jakarta. Sambal Cibiuk mulanya hanya disajikan bila ada tamu Istimewa atau Agung. Jaman dahulu sambal ini hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Cibiuk dan para pejabat saja, tetapi seiring perkembangan peradaban maka sekarang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan. Rumah makan sambal Cibiuk yang ada saat ini di Kecamatan Cibiuk adalah keturunan-keturunan langsung dari pemegang resep Sambal Cibiuk yang khas. Akan tetapi untuk sekadar mengenal saja seperti apa sambal Cibiuk, Anda dapat memesannya di berbagai rumah makan di Garut Kota, Tarogong dan sekitarnya misalnya di Jl. OTISTA dan Jl. Veteran.
Ceprus Makanan ini bisa diperoleh di Garut bagian Selatan. Ceprus adalah singkong bakar panas dicelupkan pada gula merah yang telah dipanaskan (kinca). Makanan ini tergolong langka karena hanya tersaji bila di sentra gula merah asli dari pohon kawung (aren).
Catatan : Beberapa makanan khas Garut di atas hanya dapat diperoleh di daerah asalnya dan sebagian lainnya dapat diperoleh di banyak toko oleh-oleh yang tersebar hampir di setiap sudut kota . Sedangkan salah satu tempat jajanan masyarakat yang terbesar di kota Garut adalah Pasar Ceplak.
Pasar Ceplak adalah bagian dari denyut keramaian malam di kabupaten Garut. Pasar ini mempunyai sejarah yang sangat panjang, hingga dapat dikategorikan sebagai karakteristik kota dari kabupaten Garut. Pasar Ceplak mulai buka setelah Ashar (Sekitar jam 16-17 WIB) di ruas jalan Siliwangi yang terapit Jl. Cikuray dan Jl. Ciledug. Di tempat ini berbagai makanan khas Garut dan daerah lain merangsang selera. Makanan ringan sampai makanan berat, dijual dengan harga terjangkau serta suasana "kekeluargaan" dan "kerakyatan". Nama Ceplak sendiri diambil dari beradunya lidah dan langit-langit mulut bila seseorang sedang makan hingga menimbulkan bunyi (dalam bahasa sunda "ceplak"). Puncak dari keramaian Pasar Ceplak adalah pada saat bulan Rhamadhan, akhir pekan, dan hari libur.
Sumber: garutkab.go.id
[[ Syam ]]

    • Popular
    • Categories
    • Archives