Di Perguruan Tinggi lazim ada break selama seminggu yang diperuntukkan untuk menenangkan kegiatan akademik sebelum ujian semester berlangsung. Waktu break tersebut umumnya disebut dengan Minggu Tenang. Selama Minggu Tenang mahasiswa diberi kesempatan untuk menggali kembali materi
kuliah selama satu semester. Namun, faktanya tidak jarang beberapa
mahasiswa justru menghabiskan waktu Minggu Tenang untuk melakukan
aktivitas yang kurang produktif seperti bersantai-santai di rumah, full liburan
dan atau menghentikan sama sekali budaya akademisnya (membaca, menulis
dan diskusi). Hal tersebut mengakibatkan Minggu Tenang menjadi kurang
efektif.
Pada hakekatnya Minggu Tenang dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa guna merefresh diri
agar tenaga dan pikiran segar kembali sehingga mahasiswa menjadi lebih
siap untuk menjalani ujian semester. Minggu Tenang juga dapat menjadi
sebuah space untuk merefleksi pencapaian diri selama satu
semester di Perguruan Tinggi. Hasil refleksi yang terlihat pada diri
dapat dijadikan acuan mahasiswa untuk mengambil segala sesuatu yang baik
dari semester sebelumnya dan mengambil langkah yang lebih baik untuk
semester berikutnya. Untuk itu tidak menjadi soal manakala pada Minggu
Tenang digunakan untuk berlibur oleh mahasiswa namun dengan tetap tidak
menghentikan sama sekali budaya akademis dalam kesehariannya.
Agar Minggu Tenang dapat berlangsung efektif bagi mahasiswa ada beberapa opsi yang dapat ditempuh diantaranya. Pertama, selesaikan terlebih dahulu tugas pribadi dan tugas kuliah yang masih ada. Kedua, bagi mahasiswa yang kembali ke kampung halaman agar sekalian membawa materi kuliah yang akan di ujiankan.
Dengan
begitu ketika di daerah asal dalam belajar tidak terhalang oleh
ketiadaan materi kuliah yang tertinggal di indekos atau asrama.
Harapannya mahasiswa lebih bijak dalam menggunakan waktu Minggu Tenang
seefektif mungkin karena sejatinya Minggu Tenang bukan merupakan masa
libur. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment